Bisnis.com, SEMARANG - PT Sido Muncul, produsen obat herbal dan jamu, memastikan melepas 10% sahamnya kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia (listing) sekitar pertengahan Desember 2013, meskipun sempat mengalami kemunduran jadwal IPO dari rencana semula September lalu.
Dirut Sidomuncul Irwan Hidayat mengatakan saat ini seluruh persyaratan untuk penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) selesai disusun dan segera didaftarkan ke Otoritas Jasa Keuangan pada bulan ini.
Kemudian dilanjutkan road show ke berbagai kota besar untuk sosialisasi meliputi Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung serta Singapura, Malaysia, Hongkong.
"Jadwal IPO yang direncanakan sempat molor dari semula September, mundur Oktober dan kini molor lagi hingga dipastikan Desember, akibat semua persiapan belum tuntas sehingga perlu lebih dimatangkan dan kini semua persyaraatn sudah rampung," ujarnya di sela-sela peluncuran iklan Tolak Angin versi Amerika, di pabrik Sido Muncul, Klepu, Kabupaten Semarang, Jumat (8/11).
Menurutnya, penjualan saham akan digunakan untuk perluasan pabrik dan menambah modal usaha. Semua karyawan dan distributor perusahaan jamu yang berbasis di Kabupaten Semarang itu akan memperoleh prioritas untuk pembelian saham perdana Sido Muncul.
Selain itu, dia menambahkan semua masyarakat menjadi pasar dalam penjualan saham tersebut, bahkan investor lokal atau asing tidak menjadi target utama. Hasil penjualan saham diharapkan meraup senilai Rp1-1,5 triliun.
Sementara pada peluncuran iklan versi baru itu dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan dan artis Nadine Chandrawinata sebagai bintang iklan tersebut.
Dahlan Iskan mengaku sangat mendukung tumbuh dan berkembangnya industri di Tanah Air, seperti Sido Muncul. Apalagi industri yang menggunakan sebagian besar bahan bakunya dari para petani di dalam negeri.
''Melihat produktivitas Sido Muncul itu, saat saya ditawari membintangi iklan produk Sidomuncul langsung setuju. Inget lho, saya bayar sendiri tiketnya, baik saat syuting di Amsterdam Belanda maupun New York. Tidak pakai duit kementerian, takut dimarahin orang banyak,'' ujar Dahlan.
Distribusi Tolak Angin saat ini telah mendunia. Selain di Eropa, produk ini juga dapat ditemukan di negera-negara Asia, seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, serta Saudi Arabia, Australia dan Amerika.