Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memproyeksi harga komoditas ekspor hingga akhir 2013 turun 8,8% dari posisi tahun sebelumnya seiring ketidakpastian eksternal yang mengoreksi permintaan global.
Direktur Kebijakan Moneter BI Juda Agung mengatakan indeks harga komoditas ekspor Indonesia (IHEx) masih mengalami kontraksi dibanding sebelumnya meskipun pergerakan siklikal pada kuartal III/2013 sedikit meningkat.
Bank sentral mencatat harga komoditas migas dan nonmigas September terkoreksi 7,3% (year on year). Penurunan harga terbesar terutama dialami komoditas pertanian dan manufaktur, masing-masing 10,1% dan 7,7%.
“Tren ini masih berlanjut hingga akhir tahun. Tapi, tahun depan mudah-mudahan sedikit positif,” katanya dalam acara Seminar Indonesia Economic Outlook 2014 yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Kamis (31/10/2013).
Harga komoditas diperkirakan naik 1,6% tahun depan sehingga akan membuat ekspor tumbuh 6,7% dari kinerja tahun ini.