Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Jual Saham atau IPO Mitratel Mundur Tahun Depan

Proses pengembangan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) mundur dari rencana semula pada kuartal III/2013 menjadi kuartal pertama tahun depan.

Bisnis.com, JAKARTA - Proses pengembangan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) mundur dari rencana semula pada kuartal III/2013 menjadi kuartal pertama tahun depan.

Direktur Keuangan Telkom Honesti Basyir mengkonfirmasi bahwa mundurnya aksi korporasi penyedia infrastruktur telko itu disebabkan mekanisme perubahan struktur korporasi yang cukup kompleks dan membutuhkan waktu lama. Dia mengaku sedang menunggu penawaran dari perusahaan menara yang potensial.

Direktur Utama Telkom Arief Yahya sebelumnya menyebutkan dua opsi pengembangan usaha Mitratel. Yakni melalui skema backdoorlisting atau dengan penawaran umum perdana saham (IPO) langsung.

Tahapan backdoorlisting ialah menjual sebagian kecil saham Mitratel kepada salah satu perusahaan menara yang sudah melantai di bursa saham. Sebagai bayarannya, sebagian menggunakan dana kas dan sebagian lagi menukarkan sejumlah saham emiten tersebut.

“Calon partner kami masih me-review dulu, melihat kondisi makronyaa juga. intinya akan dipilih mana yang paling tinggi nilai dan menguntungkan antara kedua opsi itu,” ucap Honesti.

Sebelumnya, sebanyak 4 perusahaan menara mengajukan proposal minat menggabungkan usaha dengan mitratel, antara lain PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Sarana Menara Nusantara Tbk, dan inti Bangun sejahtera tbk.

Sebagai informasi, Mitratel merupakan perusahaan infrastruktur telekomunikasi yang menyediakan penyewaan menara beberapa operator telekomunikasi, antara lain, divisi telkom flexi, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT Natrindo Telepon Seluler, PT Hutchinson CP Telecomunication, PT Bakrie Telecom Tbk.

Pendapatan Mitratel pada 2012 tercatat Rp1,6 triliun atau tumbuh 120% dari omzet tahun sebelumnya yang hanya Rp746 miliar. Nilai itu berkontribusi sebanyak 2% terhadap total pendapatan Telkom yang mencapai Rp77 triliun.

Perseroan menargetkan omzet bisa 45% menjadi 2,4 triliun sampai akhir 2013. Untuk merealisasikan pertumbuhan pendapatan, Mitratel menganggarkan belanja modal mencapai Rp3,5 triliun untuk membangun 2.000 menara dan 2.500 lokasi mengembangkan business service dan BTS hotel di luar Pulau jawa.

Sampai saat ini, Mitratel memiliki lebih dari 5.000 menara dan mengelola 13.600 penyewa menara di seluruh wilayah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper