Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun setelah peluang pemerintah untuk meningkatkan batas utang semakin kecil, sedangkan kilang minyak di Teluk Meksiko kembali berproduksi setelah dilanda badai tropis.
Harga minyak turun 0,8%. Ketua DPR AS John Boehner mengatakan negara itu akan mengalami gagal bayar utang (default) jika Presiden Barack Obama tidak mau berunding soal program jaminan kesehatan yang ingin dibatalkan kalangan anggota Partai Republik. Sementara itu penghentian sebagian anggaran pemerintah (shutdown) memasuki hari ketujuh.
“Pasar kembali fokus pada masalah penghentian belanja pemerintah dan soal batas utang,” ujar Gene McGillian, seorang analis sekaligus broker pada Tradition Energy di Stamford, Connecticut sebagaimana dikutiup Bloomberg, Selasa (8/10/2013). Menurutnya, kekhawatiran terhadap akibat shutdown kembali muncul, sementara itu badai Karen mulai mereda dan sejumlah perusahaan minyak mulai berproduksi kembali
WTI untuk pengiriman November turun 81 sen dan bertengger di posisi US$103,03 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Volume seluruh kontrak tercatat 15% di atas rata-rata 100 hari pada pukul 02.34 waktu setempat atau pukul 03.34 WIB. Harga minyak naik pekan lalu untuk pertama kali dalam empat pekan setelah badai Karen memaksa penghentian produksi.
Brent untuk pembayaran November naik 22 sen menjadi US$109,68 per barel di bursa ICE Futures Europe, London. Sedangkan volume kontrak tercatat 16% di atas rata-rata 100 hari. Selisih hargta minyak acuan Eropa terhadap WTI mencapai US$6,65 atau naik dari $5,62 pada 4 Oktober.