Bisnis.com, JAKARTA— Kontrak perak naik untuk pertama kalinya dalam empat sesi perdagangan di tengah kekhawatiran tidak dicapainya titik temu perdebatan soal anggaran belanja Amerika Serikat.
Pemerintahan AS menghadapi penolakan di parlemen terkait rencana Presiden Barack Obama menaikkan batas pinjaman dalam kaitan penetapan rencana anggaran belanja negara. Penolakan itu terutama datang dari kelompok Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat negara itu.
Akibatnya kontrak perak untuk pengiriman Desember naik 1,4% menjadi US$21,886 per ounce di bursa Comex. Harga komoditas itu merosot 7,3% dalam tiga sesi perdagangan sebelumnya sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (26/9/2013).
Kontrak perak untuk pengiriman Desember seminggu lalu turun 0,3% menjadi US$ 34,255 per ounce sebelum akhirnya diperdagangkan di posisi US$ 34,26 per ounce. Sedangkan harga perak di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 34,265 per ounce.