Bisnis.com, JAKARTA— PT Panin Sekuritas Tbk menilai anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) saat pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (25/9/2013) dipengaruhi isu global dan berfluktuasinya nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Riset PT Panin Sekuritas Tbk Purwoko Sartono menilai turunnya IHSG tersebut juga terjadi karena memang ada potensi tekan, setelah indeks mengalami reli selama dua pekan.
“Ada potensi tekan setelah [IHSG] rebound,” kata Purwoko saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Rabu (25/9/2013).
Dia mengatakan rebound secara signifikan tersebut bisa terlihat dari pergerakan IHSG selama dua minggu, yaitu adanya kenaikan sebesar 24%.
Tercatat IHSG pada 25 Agustus 2013 berada di level 3.837, dan pada 18 Setember 2013 menjadi di posisi 4.791.
“Eksternal yang [diperkirakan membuat IHSG anjlok], sedangkan untuk dalam negerinya karena nilai tukar yang berfluktuatif, ” kata Purwoko.
Eksternal yang mempengaruhi IHSG adalah kembali terbukanya kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi stimulus pada Oktober 2013, dan masih rendahnya tingkat kepercayaan publik pada pemulihan ekonomi AS.
Seperti diketahui pernyataan sejumlah petinggi bank sentral AS The Federal Reserve mensinyalkan bakal terjadinya pengurangan stimulus pada Oktober 2013.
Padahal The Fed pada 19 September 2013 telah mengumumkan tidak mengurangi stimulusnya.
“Investor saat ini wait and see. [Mereka juga menunggu data] inflasi [yang dikeluarkan BPS pada] 1 Oktober 2013, dan pagu utang AS yang akan dirilis pada waktu yang sama.
Seperti diketahui IHSG pada perdagangan hari ini (25/9/2013) dibuka anjlok 1,57% ke level 4.390,24. (ltc)