Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Ekonomi 1 Okt. Diharapkan Dinginkan Rupiah

Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat terus bergerak, dan masih betah berada di atas Rp11.000 menyusul terbuka kembalinya kemungkinan bank sentral AS mengurangi stimulusnya pada pertemuan Oktober 2013.

Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat terus bergerak, dan masih betah berada di atas Rp11.000 menyusul terbuka kembalinya kemungkinan bank sentral AS mengurangi stimulusnya pada pertemuan Oktober 2013.

Periset dan Analis Senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengharapkan  Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis data ekonomi setiap awal bulan seperti data inflasi, neraca perdagangan, indeks manufaktur pada Oktober 2013 bisa meredam penguatan dolar AS atas rupiah.

 “Jika data ekonomi Indonesia tidak membaik bisa saja [melambungkan nilai tukar rupiah atas dolar AS mendekati angka 12.000],” kata Zulfirman saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Selasa (24/9/2013).

Data ekonomi tersebut, ujarnya, diharapkan menjadi sentimen positif untuk meredam kekhawatiran pasar akan kemungkinan The Fed melakukan pengurangan stimulus.

Apalagi makin banyak petinggi The Fed yang mensinyalkan kebijakan pengurangan stimulus akan dilakukan.

Setelah Presiden Bank Sentral AS wilayah St. Louis James Bullard, disusul dengan Presiden The Fed Dallas Ricahrd Fisher, kemudian Presiden The Fed New York William C. Dudley. (ltc)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper