Bisnis.com, JAKARTA—PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat perusahaan tambang pelat merah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) dari idAA menjadi idAA- untuk obligasi berkelanjutan yang diterbitkan maksimum Rp4 triliun.
Perseroan telah menerbitkan obligasi I/2011 senilai Rp3 triliun, sehingga masih tersisa Rp1 triliun yang masa berlaku administrasinya hingga akhir tahun ini.
Analis Pefindo Yogie Pradana dan Niken Indriarsih menuturkan penurunan peringkat tersebut terutama didorong oleh penurunan harga nikel yang dapat mengganggu arus kas perusahaan.
“Kami mempertahankan outlook perseroan di negatif guna mengantisipasi larangan ekspor bijih mineral oleh pemerintah tahun depan. Kurang lebih sepertiga dari pendapatan Antam berasal dari ekspor bijih,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (12/9/2013).
Saat ini, Antam sedang dalam proses menyelesaikan proyek ekspansi pabrik pengolahan feronikel.
Peringkat tersebut mencerminkan sumber daya produk utama yang besar dan kualitas yang baik, kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal, dan diversifikasi produk yang baik.
Namun, peringkat itu dibatasi oleh penurunan marjin akibat dari fluktuasi harga komoditas dan struktur permodalan yang agresif ke depan untuk mendanai proyek di bisnis hilir. (ra)