Bisnis.com, JAKARTA— Periset dan Analis Senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menilai Bank Indonesia agar menaikkan lagi BI Rate untuk menahan ancaman pelemahan rupiah yang berlanjut.
Zulfirman mengharapkan kebijakan menaikkan BI Rate tersebut agar disepakati dalam pertemuan dewan gubernur Bank Indonesia yang rencananya dilakukan pada Kamis (12/9/2013).
“Jika BI Rate dinaikkkan dari 7% menjadi 7,5%, akan membuat rupiah stabil,” kata Zulfirman saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Senin (9/9/2013).
Dia mengatakan keputusan rapat Dewan Gubernur BI pada 12 September 2013 menentukan gerak rupiah, mengingat pada minggu ketiga September 2013 bank sentral AS, The Fed, diperkirakan akan memperjelas kebijakan stimulus dari Amerika Serikat (AS) yang mempengaruhi pergerakan dolar.
Untuk pergerakan rupiah atas dolar AS hari ini terdorong dengan sentimen internal yang tidak terlalu negatif.
Selain itu ada sentimen positif dari luar, yaitu data perdagangan dan inflasi China yang cukup stabil.
“Diperlukan kenaikan BI Rate untuk meredam pelemahan rupiah dan mengendalikan inflasi. [Bukan tidak mungkin] jika BI Rate tak naik [rupiah berlanjut hingga menembus Rp 12.000 per dolar AS],” kata Zulfirman. (ltc)