Bisnis.com, JAKARTA – Para analis diliputi kebimbangkan dalam memproyeksikan harga emas untuk transaksi pekan depan, Senin—Jumat (9—13 September 2013), gara-gara rencana AS untuk menyerang Suriah.
Prediksi Harga emas 9-13 September 2013
Prediksi | Analis |
Harga naik | 42% |
Harga turun | 42% |
Harga stagnan | 16% |
Sumber: Suervei Bloomberg terhadap 31 analis
Secara fundamental ekonomi, Rencana The Fed atau Bak Sentral AS untuk mengurangi stimulus moneter dengan mengurangi pembelian akan mendorong penurunan harga emas.
Namun, aksi militer AS terhadap Suriah justru akan memicu kenaikan harga emas, karena logam mulia tersebut akan menjadi aset buruan.
Jonathan Butler, Analis Logam Mulia Mitsubishi Corp. International (Europe) Plc di Londong, menilai aksi militer AS ke Suriah justru sangat positif untuk mendongkrak harga emas, karena logam mulia itu menjadi safe haven atau aset yang paling aman untuk dimiliki.
“Intervensi militer ke Suriah membuat emas menjadi safe haven,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg.
Kebimbangan analis dalam memprediksi harga emas untuk transaksi Senin—Jumat mendatang terlihat dari hasil survey Bloomberg terhadap 31 analis.
Sebanyak 13 analis meyakini harga emas akan naik karena meyakini AS benar-benar akan melakukan aksi militer.
Sebaliknya, 13 analis justru melihat potensi harga emas turun dengan megancu kepada kebijakan The Fed untuk mengekang stimulus moneter dengan mengurangi belanja obligasi.
Dari kaca mata politik internasional, niat AS untuk menyerang Suriah ternyata banyak ditentang. Bahkan, dalam pertemuan Kelompok G-20 di Saint Petersburg yang berakhir Jumat (6/9/2013), mayoritas negara menolak rencana AS tersebut.
Rusia bahkan secara terang-terangan siap membela Suriah jika Amerika Serikat melancarkan aksi militer itu.
Dengan kata lain, peluang harga emas naik seperti masih kecil. Bagaimana kalau tiba-tiba AS nekad menyerang Suriah karena mendapat dukungan dari sekutunya di Uni Eropa?