Bisnis.com, JAKARTA - Kekhawatiran nilai tukar rupiah tembus ke Rp12.000 per dolar AS kian mencuat melihat pergerakan rupiah yang semakin anjlok.
Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menilai potensi rupiah anjlok ke Rp12.000 per dolar AS memang ada, tetapi tidak untuk hari ini.
“Potensi ada dalam waktu dekat, tetapi tidak hari ini. Saya rasa untuk perdagangan hari ini rupiah akan bergerak pada kisaran Rp11.408-Rp11.775 per dolar AS,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (6/9/2013).
Dia memperkirakan tekanan terhadap rupiah akan semakin dalam pada pekan depan dan potensi rupiah melaju ke level Rp12.000 per dolar AS terbuka lebar.
Hal itu melihat sentimen luar yang tidak mendukung penguatan rupiah serta kondisi dalam negeri yang juga belum bisa memberi sentimen positif.
“Minggu depan itu minggu yang krusial. Kita menanti kelanjutan keputusan The Fed terakit pengurangan stimulus. Selain itu, kita juga menanti hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan diselenggarakan pada 12 September. Pasar sedang menanti kira-kira apa lagi langkah BI untuk mengendalikan nilai tukar rupiah,” tuturnya.
Melihat kondisi saat ini, Zulfirman menilai langkah paling cepat untuk mengendalikan nilai tukar adalah dengan meningkatkan tingkat suku bunga acuan (BI rate).