Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika BI Lepas Tangan, Yield Obligasi Bisa Capai 11%

Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil obligasi acuan bertenor 10 tahun dalam perhitungan riil fundamental ekonomi Indonesia seharusnya berada di kisaran 11% pada akhir 2013.

Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil obligasi acuan bertenor 10 tahun dalam perhitungan riil fundamental ekonomi Indonesia seharusnya berada di kisaran 11% pada akhir 2013.

Kepala Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih menyampaikan imbal hasil (yield) obligasi acuan bisa mencapai level 11% jika otoritas moneter tidak melakukan kebijakan apapun di tengah laju inflasi, kenaikan suku bunga acuan, dan depresiasi rupiah.

Dia memaparkan dalam perhitungan fundamental ekonomi, laju inflasi Indonesia bisa berada di level 9,8% pada akhir 2013, dan suku bunga acuan sudah berada di level yang tinggi. Oleh karena itu, investor akan menuntut imbal hasil yang lebih besar dari laju inflasi dan suku bunga yang menjadi acuan konsumsi.

“Secara fundamental yield di level 11% akhir tahun, kecuali BI menahan pergerakannya di pasar obligasi,” katanya kepada Bisnis, Rabu(4/9/2013).

Menurut dia, Bank Indonesia sudah melakukan langkah tepat dengan membeli obligasi untuk menahan penurunan harga. Namun tidak bisa dilakukan terus menerus karena cadangan devisa pun terbatas.

Dalam perkembangannya, pasar obligasi Indonesia juga terdorong oleh meningkatnya pembelian surat berharga negara (SBN) oleh lembaga perbankan dan lembaga keuangan lain, seperti dana pensiun, asuransi, manajer investasi, dan sekuritas.

Kendati demikian, dia memproyeksi penurunan harga obligasi dengan  yield yang menjulang hanya akan berlangsung tahun ini. Pada 2014 mendatang, inflasi diprediksi akan kembali ke level 6% sehingga yield bisa berada pada kisaran 7%-8%.

“Investor disarankan ambil posisi beli secara bertahap sampai akhir tahun, agar pada 2014 bisa mengantongi keuntungan dari pergerakan harga,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper