Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak di Pasar Asia Turun, Kekhawatiran Suriah Mereda

Bisnis.com, JAKARTA--Harga minyak turun di perdagangan Asia Selasa  (3/8/2013)  siang  karena  mulai surutnya kekhawatiran intervensi AS terhadap Suriah, namun data ekonomi global yang optimis telah membatasi kerugian.Kontrak utama

Bisnis.com, JAKARTA--Harga minyak turun di perdagangan Asia Selasa  (3/8/2013)  siang  karena  mulai surutnya kekhawatiran intervensi AS terhadap Suriah, namun data ekonomi global yang optimis telah membatasi kerugian.

Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober menurun 93 sen menjadi US$106,72,  sementara minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Oktober turun 12 sen ke posisi US$114,21 per  barel.

"Fokus untuk saat ini akan berada di situasi makro ekonomi global, dan sentimen investor sekarang adalah nasib lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya," kata Kelly Teoh, strategi pasar pada IG Market di Singapura kepada AFP.

Potensi serangan AS terhadap Suriah, yang diduga telah menggunakan senjata berbahan kimia telah diredam sementara setelah Presiden Barack Obama mengatakan pihaknya akan mencari dukungan dari kongres untuk tindakan tersebut, yang akan kembali dari reses pada Senin.

Sementara itu, data selama akhir pekan menunjukkan bahwa Indeks manager pembelian (PMI) China mencapai 51,0 pada Agustus, naik dari 50,3 pada Juli dan pembacaan terbaik sejak April tahun lalu. Berapun di atas 50 poin menunjukkan pertumbuhan, sementara di bawah angka 50 berarti kontraksi.

Hasil menyusul sejumlah data optimis terbaru yang menunjukkan perlambatan konsumen energi terbesar di dunia dan pendorong utama dari pertumbuhan global mungkin telah segera berakhir.

Ditambahkan bahwa data China kemerahan, aktivitas manufaktur zona euro mencapai tingkat tinggi 26 bulan pada Agustus, membenarkan data lain yang menunjukkan bahwa blok tersebut telah keluar dari resesi yang mendalam. (Antara/Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper