Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures memperkirakan Rupiah hari ini, Kamis (22/8/2013) akan diperdagangkan di kisaran Rp10.785-Rp11.150 per dolar Amerika Serikat (AS).
“Kami perkirakan level tertinggi hari ini Rp11.148 per dolar AS, karena pasar lagi menunggu rencana pemerintah Indonesia untuk mengatasi perlambatan ekonomi dan pelemahan rupiah,” kata Periset dan Analis Senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Kamis (22/8/2013).
Dia mengatakan dari sisi fundamental, rupiah masih dibayangi oleh kekhawatiran pengurangan stimulus moneter Federal Reserve dalam waktu dekat.
Menyusul catatan rapat (minutes) The Federal Open Market Committee (FOMC) menunjukkan petinggi bank sentral AS masih mendukung rencana pengurangan pemberian stimulus tahun ini.
Meningkatnya aktivitas manufaktur China dan rencana pemerintah Indonesia untuk memberikan paket stimulus untuk mengatasi perlambatan ekonomi dan pelemahan Rupiah yang diputuskan besok (23/8/2013), memang dapat memberikan sentimen positif.
“Namun sentimen masih rapuh,” kata Zulfirman dalam analisanya.
Dia mengatakan investor tetap cemas dengan berlarutnya defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan Indonesia, tingginya inflasi, perlambatan ekonomi, dan turunnya cadangan devisa Indonesia.
Meski demikian, pelemahan masih bersifat bertahap dan terkendali seiring Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas rupiah.
“Sulit mengharapkan penguatan mata uang Indonesia yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dari data Bloomberg pada pukul 14.36 WIB, rupiah melemah Rp206 atau 1,91% ke level Rp10.981 per dolar AS. Pergerakan rupiah tertinggi Rp 11.148 per dolar AS. (ltc)