Bisnis.com, JAKARTA— Pasar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) diprediksi relatif stagnan sepanjang Agustus dan September.
Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), memperkirakan harga CPO belum akan menunjukkan tren kenaikan seiring dengan meningkatnya stok CPO Indonesia dan Malaysia. Stok CPO Indonesia dan Malaysia diperkirakan akan mulai meningkat mulai September hingga Desember.
Kondisi ini diperparah lagi dengan perkiraan meningkatnya hasil panen kedelai di Brasil, Argentina dan Amerika, dan aturan biodiesel anti dumping duties yang diberlakukan Uni Eropa terhadap Argentina.
Kedua faktor itu akan membuat harga kedelai menjadi lebih murah. “Harga kedelai yang murah otomatis akan mempengaruhi harga CPO yang selama ini hanya menjadi substitusi kedelai bagi negara Uni Eropa dan Amerika,” ujar Fadhil dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (20/8/2013) malam.
Gapki memperkirakan harga CPO pada Agustus masih akan bergerak di kisaran US$820-US$855 per metrik ton. Harga CPO Rotterdam diperkirakan berada pada rata-rata US$852 per metrik ton dengan Harga Patokan Ekspor US$781 per metrik ton dan bea keluar 10,5%. (ltc)