Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet turun dari posisi tertinggi selama 11 pekan, sementara itu nilai tukar yen menguat setelah pejabat bank sentral AS mengkhawatirkan optimisme yang berlebihan atas kinerja perekonomian.
Harga karet untuk pengiriman Januari di bursa Tokyo Commodity Exchange turun hingga 1,1% menjadi 263,1 yen per kilogram atau US$2.693 per metrik ton dan berada di posisi 265 yen pada pukul 11.25 atau pukul 09.25 WIB.
Untuk kontrak bertengger di posisi 265,9 yen kemarin atau yang tertinggi sebagai kontrak paling aktif sejak 29 Mei. Penurunan harga karet tercatat mencapai 13% tahun ini.
Yen menguat terhadap dolar AS hingga hari kedua setelah Presiden Bank Sentral AS cabang St. Louis, James Bullard mengatakan sebelumnya bahwa para pembuat kebijakan harus berhati-hati dalam mengubah arah kebijakan yang hanya berbasis perkiraan ekonomi.
“Penguatan yen memicu investor menjual karet Tocom setelah mengalami pergerakan naik akhir-akhir ini,” ujar Gu Jiong, seorang analis broker komoditas pada Yutaka Shoji Co sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (15/8/2013).
Harga karet untuk pengiriman Januari naik 0,7% menjadi 19.810 yuan atau US$3.239 per ton pada bursa Shanghai Futures Exchange. (ltc)