Bisnis.com, MELBOURNE - Harga jagung jatuh ke titik terendah sejak 1996 akibat cuaca sejuk yang mengerek optimisme hasil panen Amerika Serikat (AS) bakal meningkatkan pasokan jagung global.
Jagung untuk pengiriman Desember tercatat jatuh 0,5% menjadi US$4,765 per bushel di Chicago Board of Trade dan tercatat pada posisi US$4,77 pukul 13.44 waktu Singapura, Kamis (1/8/2013).
The Standard & Poor’s GSCI Index untuk 8 komoditas agrikultur turun 17% tahun ini pascaharga jagung turun 32% dan kedelai turun 14%. Penurunan ini disinyalir, karena adanya spekulasi panen AS yang bakal menjadi panen terbesar sepanjang sejarah.
Departemen Pertanian AS memprediksi, petani jagung AS bisa memanen hingga 13,95 juta bushel jagung, 29% lebih banyak dibandingkan dengan produksi tahun lalu. Sementara itu produksi kedelai bakal terkerek 13% menjadi 3,42 juta bushel. Harga jagung membukukan penurunan senilai 6,3% sepanjang bulan Juli.