Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang Lebaran tahun ini, pendapatan dari hasil penjualan di setiap gerai Alfamart meningkat sekitar 5%-20% dibandingkan dengan hari biasa.
Corporate Affairs Director Alfamart Solihin menjelaskan kenaikan tersebut dipicu oleh pola konsumsi masyarakat Indonesia yang berubah tiap menjelang hari raya khususnya Idul Fitri. Solihin mencontohkan meskipun jumlah waktu makan berkurang, tetapi masyarakat menambahkan menu lain seperti sirup dan biskuit.
“Kalau di hari biasa kemungkinan besar masyarakat tidak mengonsumsi sirup secara rutin, tapi saat bulan Puasa hal itu jadi keharusan,” jelasnya kepada Bisnis saat buka bersama dengan Yayasan Sahabat Veteran Indonesia, Selasa (30/7/2013).
Meski demikian, Solihin menilai kenaikan tersebut masih masuk dalam kondisi standar, karena untuk barang-barang kebutuhan lain seperti perlengkapan mandi dan produk bukan makanan lainnya tidak mengalami kenaikan. Dengan jumlah peningkatan pendapatan di masing-masing gerai tersebut maka secara otomatis meningkatkan pendapatan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Di tahun ini, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk berencana untuk membuka 800 gerai baru di seluruh Indonesia dengan fokus di Kalimantan. Hingga akhir semester I/2013 setidaknya 50% dari target tersebut telah tercapai. “Tapi menjelang Lebaran ini terjadi perlambatang pembukaan gerai baru, karena pegawainya haru mudik,” ujar Solihin.
Selain membuka gerai baru, Alfamart juga berkomitmen untuk menjaga loyalitas konsumen di tengah persaingan usaha retail saat ini. “Kami memandang persaingan ini sebagai pemicu untuk terus berinovasi,” paparnya.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk merupakan perusahaan pengelola jaringan minimarket Alfamart dengan jumlah mencapai 7.500 toko yang tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi.