Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet (29/7) Jatuh ke Level Terendah US$2,48/Kg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga karet merosot ke tingkat terendah dalam lebih dari seminggu, karena mata uang Jepang rebound ke level tertinggi satu bulan, yang menyebabkan melemahnya daya tarik berjangka berdenominasi yen.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga karet merosot ke tingkat terendah dalam lebih dari seminggu, karena mata uang Jepang rebound ke level tertinggi satu bulan, yang menyebabkan melemahnya daya tarik berjangka berdenominasi yen.

Kontrak untuk pengiriman Januari turun 3% menjadi 242,7 yen per kg (US$2,48 per kg) di Tokyo Commodity Exchange, level terendah sejak 18 Juli. Futures diperdagangkan di 243,4 yen pada 10:24 waktu Tokyo atau 08.24 WIB, naik menjadi 3%.

Yen naik menjadi 97,78 per dolar AS, tingkat tertinggi sejak 27 Juni, sebelum Federal Open Market Committee bersidang pada 30-31 Juli. Laporan minggu ini diperkirakan akan menunjukkan bahwa pengusaha AS menambahkan lebih sedikit pekerja bulan ini dan pertumbuhan ekonomi melemah pada kuartal kedua.

"Data yang menunjukkan lemahnya pemulihan ekonomi AS akan semakin memperkuat yen terhadap dolar, yang mengarah ke penjualan berjangka di Tokyo," kata Kazuhiko Saito, seorang analis di broker Fujitomi Co KG.

Chairman Ben S. Bernanke dan anggota Fed lainnya mengatakan, setiap penajaman program pembelian obligasi bank sentral akan tergantung pada risiko terhadap outlook ekonomi dan pasar kerja, mereda.

Harga karet untuk pengiriman Januari turun 2% menjadi 17.805 yuan (US$2,90) per kg di Shanghai Futures Exchange. Persediaan karet alam naik 2.678 ton menjadi 117.933 ton, bursa mengatakan pada 26 Juli, berdasarkan survei dari sembilan gudang di Shanghai, Shandong, Yunnan, Hainan dan Tianjin.

Harga karet Thailand (FoB) turun 0,4% menjadi 79 baht (US$2,54) per kg pada 26 Juli, menurut ke Institut Penelitian Karet Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper