Bisnis.com, JAKARTA— Pernyataan The Federal Reserve pada Kamis (18/7/2013) akan menjadi salah satu penentu kelanjutan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir, rupiah juga sangat berfluktuasi cenderung tertekan terhadap dolar AS. Bahkan, dalam pekan ini rupiah terdepresiasi ke level terendah sepanjang tahun ini.
Berdasarkan pantauan Bisnis, pada pukul 14:28 WIB hari ini, Rabu (17/7/2013), rupiah kembali anjlok ke level terdalam dengan pelemahan sebesar 0,62% ke Rp10.166/US$.
Analis Multilateral/Commodity Desk PT Millenium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono menilai pergerakan rupiah terhadap dolar AS masih akan berat untuk menguat ke bawah Rp10.000/US$.
“Kalau pekan ini, rupiah memang masih berat untuk menguat apalagi ke bawah Rp10.000/US$. Tetapi, pernyataan The Fed Kamis nanti bisa menjadi penentu arah pergerakan rupiah. Pasar masih menantikan keputusan The Fed terkait pemberian stimulus untuk AS,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (17/7/2013).
Seperti diketahui, Kepala The Fed Ben S. Bernanke sedang mengadakan pertemuan pada hari ini hingga esok hari di hadapan Kongres AS dan akan merilis laporan semi tahunan yang akan memaparkan kondisi ekonomi AS.