Bisnis.com, JAKARTA—Di tengah ancaman akan tingginya inflasi, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan saham, Selasa (16/7), diprediksi akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.
“Kami memperkirakan IHSG masih akan bergerak dalam volatilitas tinggi dengan kecenderungan menguat terbatass di kisaran support resistance 4.560-4.630,” ujar Purwoko Sartono, analis PT Panin Sekuritas Tbk, dalam rilisnya, Senin (15/7/2013).
Dia menjelaskan menguatnya bursa regional menjadi katalis positif bagi IHSG di tengah ancaman dari tingginya inflasi, menyusul melejitnya harga cabai dan daging di pasar. Dia mengungkapkan menguatnya indeks terdongkrak dari rebound saham-saham di sektor pertambangan.
Pada perdagangan saham, Senin (15/7), IHSG ditutup menguat 0,06% ke level 4.635,73 dengan total volume transaksi sebesar 3,60 miliar unit saham atau setara dengan Rp4,78 triliun. Adapun, total frekuensi perdagangan tercatat 115.291 kali.
Sepanjang perdagangan, indeks bergerak pada kisaran 4.582,13-4.641,01. Dari 479 saham yang diperdagangkan, sebanyak 107 saham menguat, 145 saham melemah, dan 227 saham bergerak stagnan.
Empat dari sembilan sektor yang ada mencatatkan kenaikan dipimpin sektor pertambangan 1,64%. Sedangkan penurunan tertajam dialami oleh sektor infrastruktur 1,26%. Sementara itu, indeks Bisnis 27 tercatat turum 0,26% ke level 383,69.