Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Dekati Level Major Resistance

Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas naik untuk hari keempat ke level tertinggi dalam lebih dari 2 minggu setelah Ketua Federal Reserve, Ben S. Bernanke mendukung berlanjutnya stimulus di masa mendatang.

Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas naik untuk hari keempat ke level tertinggi dalam lebih dari 2 minggu setelah Ketua Federal Reserve, Ben S. Bernanke mendukung berlanjutnya stimulus di masa mendatang.

Lukman Leong, analis PT Platon Niaga Berjangka mengatakan, emas menguat tajam pada Rabu, (10/7) malam karena perlemahan dolar AS. Reli berlanjut pada Kamis (11/7), di siang hari harga emas spot berada di level US$1.298 per ounce. 

“Secara teknikal, emas sekarang berada dekat dengan level major resistance di US$1.300, kami melihat peluang akan koreksi ke level US$1.250. Sedangkan bagi investor yang bullish, disarankan untuk menunggu konfirmasi di atas US$1.300,” ujarnya pada Bisnis, Kamis (11/7).

Menurutnya, pasar merespons positif hasil FOMC minutes pada Kamis dini hari yang mengisyaratkan bahwa kebijakan The Fed masih tetap sesuai untuk sementara ini.

“Dari sisi fundamental, data yang perlu dinantikan adalah US CPI minggu depan 16 Juli sebelum data ADP nonfarm , GDP dan FOMC meeting on policy pada 31 Juli,” kata Lukman.

Wahyu Laksono, analis PT Megagrowth Futures mengatakan, pada saat ini emas adalah komoditas yang pergerakan harganya sangat fundamentalis, atau dipengaruhi kondisi fundamental. Menurutnya fundamental utama saat ini adalah kebijakan ekonomi AS.

“Menurut saya outlook emas masih bearish, emas baru bisa bangkit jika menembus level US$1.305 per ounce. Untuk trader, saya sarankan untuk melakukan aksi sell on rally,” kata Wahyu pada Bisnis, Kamis (11/7/2013).

Dia menambahkan, untuk investor, saat ini sebaiknya melakukan pembelian emas disertai dengan diversifikasi dolar AS. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga kondisi jika kelak emas makin terperosok.

“Proyeksi saya untuk semester II tahun ini, level terendah emas bisa berada di US$1.000, sedangkan level puncak bisa mencapai US$1.400 per ounce,” tuturnya.

Adapun harga emas spot naik sebanyak 2,4% menjadi US$1.289,80 per ounce, level tertinggi sejak 25 Juni, dan diperdagangkan di US$1.284,02 pada Kamis (11/7) pukul 11.27 di Singapura. Hari keempat penaikan akan menjadi penguatan harga terpanjang sejak 5 hari hingga 22 April.

Emas telah merosot ke rekor 23% pada kuartal terakhir setelah Bernanke mengatakan dari hasil pertemuan pada 18-19 Juni, Fed dapat mengurangi US$85 miliar pembelian aset bulanan tahun ini.

Sementara dari hasil pertemuan yang dirilis pada Rabu (10/7), menunjukkan banyak pejabat The Fed yang ingin melihat lebih banyak tanda bahwa pekerjaan membaik sebelum mengurangi pembelian obligasi.

David Lennox, seorang analis sumber daya di Fat Prophets, Sydney, mengatakan, salah satu mandat pejabat The Fed adalah untuk membuat pengangguran turun, tapi itu tidak bergerak.

"Pasar menyadari bahwa sementara pengangguran terjebak, mereka [The Fed] harus tetap melakukan stimulasi," katanya seperti dikutip di Bloomberg, Kamis (11/7).

Data pemerintah AS menunjukkan, tingkat pengangguran tidak berubah pada 7,6% bulan lalu, bahkan ketika ekonomi menyerap 195.000 pekerjaan. Federal Open Market Committee bertemu sebelum data dirilis pada 5 Juli. Para pembuat kebijakan Fed selanjutnya akan bertemu lagi pada 30-31 Juli.

Setelah merilis hasil pertemuan, Bernanke mengatakan Amerika Serikat akan membutuhkan kebijakan moneter yang sangat akomodatif untuk masa mendatang, membuat Indeks Dolar AS turun 1,5% pada Kamis (11/7). Adapun Emas telah jatuh 23% tahun ini karena dolar AS menguat 3,7% terhadap enam mata uang utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper