Bisnis.com, JAKARTA—Keputusan Bank Indonesia yang meningkatkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) sebesar 50 basis poin menjadi 6,5% dinilai sebagai kepanikan BI melihat tekanan rupiah.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan keputusan tersebut juga di atas ekspektasi pasar dan berpotensi membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi.
“Ekspektasi pelaku pasar BI rate hanya naik 25 basis poin. Kenaikan BI rate yang terlalu besar itu mencerminkan kepanikan BI karena rupiah tertekan dan derasnya penurunan cadangan devisa,” ungkapnya, Kamis (11/7/2013).
Pada siang ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memang tercatat melemah 0,4% ke Rp10.021. Berdasarkan pantauan Bisnis, hal tersebut merupakan pelemahan terdalam sejak 19 Juni 2013.