Bisnis.com, SEMARANG – Tren penurunan harga emas berjangka dalam sistem perdagangan alternatif (SPA) pada awal bulan diperkirakan bakal menguat di level US$1.300 – US$1.350 per troy ounce (US$41,8—US$43,4/gram) menjelang Lebaran 2013.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Semarang, Herry Setyawan menuturkan meski harga emas global fluktuatif dalam tren penurunan, perkiraannya pekan ini menguat didorong event khusus Hari Raya.
“Harga memang masih atraktif tetapi momentum Lebaran dan inflasi ekonomi China juga konsumsi di India berpotensi sedikit menguatkan posisi dari pelemahan pekan lalu di level US$1.250 [per troy ounce] menjadi US$1.300—US$1.350,” katanya hari ini, Rabu (10/7/2013).
Menurutnya, prediksi pelemahan terdalam pada harga komoditas emas untuk perdagangan berjangka masih mungkin terjadi, meski titik bearish sempat dialami pada Juni lalu ketika emas terperosok ke posisi US$1.180 per troy ounce (US$37,94/gram).
SPA di wilayah Jawa Tengah diketahui didominasi transaksi emas berjangka dibandingkan komoditas lainnya seperti minyak mentah, minyak sawit olahan maupun valuta asing dan indeks saham.
Vice President PT Valbury Asia Futures Cabang Semarang, Willy Leo Santiko menuturkan rerata transaksi emas Loco London mencapai 4.500 lot per bulan.
“Pola transaksi investor untuk komoditas emas sudah beralih bukan hanya untuk investasi namun juga sebagai bisnis hedging [lindung nilai] karena bisa menentukan kapan jual atau beli,” ujarnya.
Valbury merupakan salah satu dari beberapa Futures di Semarang yang menyediakan produk-produk perdagangan berjangka seperti valas, indeks emas dan kontrak kakao berjangka.
Perdagangan emas berjangka dan valas di Kota Semarang untuk cakupan wilayah Jawa Tengah dan DIY cukup marak dengan munculnya beberapa pialang berjangka resmi untuk cabang daerah seperti Rifan Financindo, Interpan Pasifik, Millenium Penata, Rex Capital dan lainnya.