Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan BSD Semester 1/2013 Diproyeksi Rp2,5 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA—Pengembang properti milik Sinar Mas Grup, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memproyeksikan pendapatan usaha mencapai lebih dari Rp2,5 triliun pada semester I/2013 naik 56% dari periode yang sama tahun lalu Rp1,6 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA—Pengembang properti milik Sinar Mas Grup, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memproyeksikan pendapatan usaha mencapai lebih dari Rp2,5 triliun pada semester I/2013 naik 56% dari periode yang sama tahun lalu Rp1,6 triliun.

“Pendapatan hingga Maret saja mencapai Rp2,07 triliun. Kami proyeksikan lebih dari Rp2,5 triliun hingga Juni ini mengingat hasil penjualan pemasaran perseroan pada tahun lalu,” ujar Hermawan Widjaja, Sekretaris Korporat Bumi Serpong Damai, saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/7/2013).

Menurutnya, sebagian besar pendapatan usaha perseroan tersebut masih didominasi dari penjualan produk di kawasan BSD City, Tangerang Selatan. Saat ini, lanjutnya, perseroan tengah dalam tahap finalisasi laporan keuangan semester I/2013. 

Saat ini, perseroan terus menggenjot penjualan pada proyek-proyek yang sedang digarap dan mengembangkan proyek-proyek baru. Adapun, perseroan menargetkan penjualan pemasaran atau marketing sales mencapai Rp7 triliun pada tahun ini.

Pada semester kedua ini, dia menuturkan perseroan akan meluncurkan proyek perumahan Greenwich, seluas 10 hektare (ha) di kawasan BSD City. Dari proyek tersebut, perseroan memproyeksikan harga jual Rp10 juta per m2.

Perseroan juga akan mengembangkan kawasan perkantoran premium di kawasan BSD City pada tahun ini. Dari proyek perkantoran ini, perseroan memperkirakan harga jual tiap unit kantor mampu menembus Rp11 miliar.

Selain pengembangan proyek, perseroan juga melakukan sejumlah akuisisi lahan untuk menopang keberlanjutan usaha perseroan. Hingga pertengahan tahun ini, perseroan telah menghabiskan belanja modal sekitar Rp2 triliun, atau 66% dari total belanja modal tahun ini Rp3 triliun.

“Sebagian besar penggunaan belanja modal untuk akuisisi lahan, dan sisanya untuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan proyek,” tutur Hermawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper