BISNIS.COM, JAKARTA—Sepanjang semester I/2013, pengembang properti, PT Sentul City Tbk (BKSL) telah menggunakan dana belanja modal sebesar Rp220 miliar, atau sekitar 45% dari anggaran belanja modal tahun ini Rp460 miliar.
“Seluruhnya untuk pengembangan kawasan Sentul City. Sekitar 45% untuk pembangunan hunian, sekitar 35% pembangunan infrastruktur, dan 20% untuk perbaikan fasilitas publik,” ujar Adrian Budi Utama, Direktur Sentul City, saat dihubungi Bisnis, Jumat (05/07).
Seiring penyerapan belanja modal tersebut, lanjutnya, perseroan juga diperkirakan akan menaikkan anggaran belanja modal sebelumnya Rp460 miliar pada kuartal ketiga, guna menggenjot ekspansi perseroan. Sayang, dia tidak menyebutkan berapa kenaikan persentase belanja modal tersebut.
“Kami akan merevisi budget untuk pengembangan kawasan Sentul City. Saat ini masih dalam perhitungan. Rencananya, kami akan membangun kondotel dan area komersial seperti factory outlet di dalam kawasan,” katanya.
Adrian mengaku perseroan akan meluncurkan 200 unit kondotel apung dengan harga jual rata-rata rata-rata sekitar Rp900 juta pada kuartal ketiga tahun ini. Dari proyek tersebut, perseroan menargetkan nilai penjualan menembus Rp180 miliar.
Selain menaikkan belanja modal, Sentul City memutuskan untuk menerbitkan obligasi global senilai US$33 juta, dengan tingkat bunga 12% dalam jangka waktu 2 tahun, guna mendukung kebutuhan ekspansi perseroan tahun ini.
Sepanjang tahun berjalan ini, Sentul City terus melakukan transformsi usaha yang diwujudkan dalam sejumlah aksi korporasi meliputi restrukturisasi, penggabungan usaha, akuisisi, dan aksi investasi langsung.