BISNIS.COM, JAKARTA-Emas memperpanjang rebound dari level rendah selama 34 bulan setelah spekulasi harga yang lebih rendah akan meningkatkan permintaan bahkan di saat kepemilikan emas dalam exchange-traded products (ETPs) menurun.
Ariston Tjendra, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures mengatakan data ISM manufaktur AS lebih bagus dari ekspektasi pasar, tetapi laporan perekrutan tenaga kerja dari sektor manufaktur tersebut selama Juni berada di level terendah dalam 4 tahun.
"Ini yang menimbulkan asumsi situasi tenaga kerja AS belum bagus sehingga emas bisa meneruskan reboundnya," ujarnya, Selasa (2/7/2013).
Dia mengemukakan emas masih berkonsolidasi menjelang data penting, data non-farm payrolls AS dan tingkat pengangguran yang akan dirilis di akhir pekan. Bila data-data tenaga kerja AS yang dirilis lebih bagus dari perkiraan, tentunya akan kembali menekan harga emas karena terkait asumsi pengurangan stimulus dan sebaliknya.
"Harga emas masih mencoba rebound dan jika tekanan rebound tidak melebihi US$1.278, maka harga berpotensi tertekan kembali ke area US$1.260. Sementara pergerakan di atas US$1.278 membuka potensi penguatan ke area US$1.290 per ounce," ujar Ariston.
Adapun harga emas spot naik sebanyak 0,7% menjadi US$1.260,90 per ounce dan berada di US$1.259,49 pada pukul 14.59 di Singapura. Harga jatuh ke US$1.180.50 pada 28 Juni, terendah sejak Agustus 2010. Volume kontrak acuan di Shanghai Gold Exchange dalam sepekan terakhir lebih dari tiga kali rata-rata harian tahun lalu.(Giras Pasopati/46/yus)