Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semen Baturaja: Saham Naik, Penjualan Turun

BISNIS.COM, JAKARTA—Berbeda dengan nasib PT Saratoga Investama Sedaya Tbk yang harga sahamnya turun 17,27% pada debut perdana, harga saham produsen semen milik negara, PT Semen

BISNIS.COM, JAKARTA—Berbeda dengan nasib PT Saratoga Investama Sedaya Tbk yang harga sahamnya turun 17,27% pada debut perdana, harga saham produsen semen milik negara, PT Semen

Baturaja Tbk menguat 1,79% di tengah rebound IHSG dalam 3 hari terakhir.Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (28/6), saham emiten dengan kode SMBR itu ditutup menguat 1,79% ke level Rp570 per saham dari pembukaan saham perdana Rp560 per saham.


Harga saham produsen se men itu sempat menembus angka tertinggi di level Rp700 per saham pada sesi awal perdagangan.


Analis PT Infovesta Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menilai se - cara industri, perusahaan semen pada tahun ini masih menjanjikan seiring moncernya industri dari sektor properti dan sektor infrastruktur.

“Hanya saja untuk Semen Baturaja, pangsa pasarnya terlalu kecil, sehingga pendapatan maupun laba bersih tidak sebesar para pesaingnya. Kendati demikian, sektor industri dasar ini masih menjanjikan kedepannya,” tuturnya.

Menurutnya, saham Semen Baturaja pascapencatatkan saham perdananya ini belum akan menunjukkan kinerja saham yang positif secara signifikan pada tahun ini. Oleh karena itu, dia merekomendasikan hold bagi para investor.

PENJUALAN TURUN

Sayangnya dari sisi kinerja, perusahaan pelat merah itu mencatatkan penurunan nilai penjualan sebesar 9% hingga Mei 2013 menjadi Rp415,47 miliar, dari periode yang sama tahun lalu Rp456,57 miliar.


“Permintaan pasar di Sumatera Selatan memang agak sedikit turun karena faktor hujan. Alhasil nilai penjualan semen hingga Mei pun juga turun,” ujar Ageng Purboyo, Direktur Keuangan Semen Baturaja, saat konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indoneisa (BEI), Jumat (28/6/2013).


Pada periode Januari-Mei 2013, perseroan mencatatkan volume penjualan semen sekitar 454.310 ton, turun 12,79% dari periode yang sama tahun lalu sekitar 520.970 ton. Adapun, hingga Mei, permintaan pasar di wilayah Sumatra, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung turun 3%.

Perseroan memang tengah fokus mengembangkan pangsa pasar di Sumatera Selatan (Sumsel). Ageng mengaku permintaan di wilayah tersebut masih menjanjikan, bahkan produksi semen perseroan pun hanya memenuhi sekitar 50% dari permintaan di
Sumsel.

Semen Baturaja berencana menggenjot kapasitas produksi menjadi 3,85 juta ton pada 2016 seiring dengan realisasi dari rencana pembangunan penggilingan semen (cement mill) baru dan pabrik Baturaja 2.

Pembangunan cement mill menghabiskan biaya investasi senilai Rp350 miliar dan memiliki kapasitas produksi hingga 750.000 ton per tahun. Rencananya, pabrik penggilingan semen ini akan mulai beroperasi pada kuartal II/2013.

Pabrik baru Baturaja 2 diperkirakan akan mulai dibangun pada kuartal IV/2013, dan mulai beroperasi pada akhir 2016. Perseroan menargetkan pabrik semen ini mampu memproduksi hingga 1,85 juta ton.

Adapun, nilai investasi pabrik ini mencapai Rp2,65 triliun. Saat ini, perseroan memiliki tiga fasilitas pabrik yakni di Palembang dengan pabrik penggilingan dan pengantongan semen berkapasitas 350.000 ton per tahun dan pabrik terak di Baturaja, Sumatra Selatan, berkapasitas1,2 juta ton per tahun. (Achmad Aris)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bisnis Indonesia (29/6/2013)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper