BISNIS.COM, JAKARTA--Harga karet fluktuatif antara keuntungan dan kerugian, karena investor terbebani pelemahan mata uang Jepang terhadap pengetatan terbesar China untuk kredit dalam satu dekade.
Kontrak untuk pengiriman November di Tokyo Commodity Exchange naik sebanyak 1,3% dan turun sebanyak 1,1% sebelum diperdagangkan di 230,9 yen per kg atau US$2.364 per ton pada pukul 11.57 waktu Tokyo menyentuh level terendah selama 9 bulan 228 yen pada 21 Juni.
Mata uang Jepang turun menjadi 98,06 per US$, meningkatkan daya tarik berjangka dalam mata uang Yen, di tengah spekulasi Federal Reserve akan mengakhiri pembelian obligasi pada pertengahan 2014.
Sementara itu, bank sentral Jepang akan mempertahankan stimulus untuk mengakhiri deflasi.
"Pelemahan yen telah memberikan dukungan terbesar untuk perdagangan di Tokyo," Takaki Shigemoto, Seorang Analis di Perusahaan Riset JSC Corp di Tokyo.
"Namun, kekhawatiran tentang ekonomi China tumbuh, menyeret turun harga karet."
Harga karet untuk pengiriman September di Shanghai Futures Exchange naik 0,4% menjadi 17.070 yuan (US$2.778) per ton. Persediaan karet alam naik untuk minggu ketiga, naik 48 ton menjadi 114.556 ton.
Harga karet Thailand (FoB) turun 0,1% menjadi 85,85 baht (us$$2,76) per kg kemarin, menurut Institut Penelitian Karet Thailand.