BISNIS.COM, JAKARTA--Harga karet kembali turun melanjutkan tren penurunan sejak April lalu, karena pasokan melebihi permintaan untuk tahun ketiga dan eksportir Asia Tenggara sudah tidak lagi membatasi pengapalan.
Surplus karet akan semakin bertambah 57% menjadi 490.000 ton pada tahun ini, cukup untuk memenuhi permintaan AS selama 6 bulan, menurut RCMA Komoditas Asia Group seperti dikutip Bloomberg, Selasa (18/6/2013).
Perdagangan berjangka di Tokyo, harga karet akan turun sekitar 5,8% menjadi 225 yen per kg atau US$2,37 per kg pada akhir Desember, menurut perkiraan 16 analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Bahkan 5 analisis memperkirakan harga karet akan turun lebih jauh lagi ke 200 yen seperti harga pada akhir 2009.
Thailand, Malaysia dan Indonesia, yang mewakili sekitar 70% dari pasokan, gagal menyepakati pembatasan baru pada pertemuan pekan lalu setelah penurunan ekspor 300.000 ton dalam enam bulan sampai Maret 2013.
"Tidak ada permintaan yang cukup di luar sana untuk menyerap surplus," kata Kazuhiko Saito, Kepala Analis di Fujitomi Co, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (18/6/2013).