Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS.COM, JAKARTA—Pengembang perkantoran, PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) menyiapkan dana segar sebesar Rp720 miliar guna membangun menara perkantoran dan akuisisi lahan pada tahun ini.
 
“Sebesar Rp349 miliar dari dana IPO, dan ditambah Rp151 miliar dari dana kas internal, maka belanja modal tahun ini Rp500 miliar. Kami juga memiliki fasilitas kredit sebesar Rp220 miliar,” ujar Harry Gunawan Ho, Direktur Utama Greenwood Sejahtera, Jumat (14/6/2013).
 
Menurutnya, dana tersebut akan lebih banyak digunakan untuk membebaskan lahan tersisa seluas 3,2 hektare, dengan biaya investasi sebesar Rp350 miliar. Sebelumnya, perseroan telah membebaskan lahan seluas 2,2 ha dari total izin pembebasan 5,4 ha.
 
Selain akuisisi, sisa anggaran belanja modal juga akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan superblok tahap pertama. Rencananya, perseroan akan membangun 1 menara kantor lagi pada tahap pertama proyek superblok perseroan.
 
“Awalnya akan ada dua menara kantor lagi di depan menara Tower One, namun tidak menutup kemungkinan hanya akan membangun 1 menara kantor saja. Tentunya menara kantor tersebut akan lebih besar kapasitasnya,” jelasnya.
 
Seiring dengan ekspansinya tersebut, perseroan ternyata menargetkan capaian pendapatan pada tahun ini akan sama dengan capaian pendapatan perseroan tahun lalu. Menurutnya, kontribusi pendapatan tahun ini diperkirakan hanya disumbang dari sisa unit kantor Tower One.
 
Di tempat yang sama, Linda Halim, Sekretaris Korporat Greenwood Sejahtera mengatakan sisa ruang perkantoran dari menara Tower One sebanyak 30.000 m2 atau 30% dari total ruang yang ditawarkan perseroan.
 
“Kami memang konservatif dalam menentukan target tahun ini. Namun sebenarnya, jika seluruh ruang perkantoran habis terjual, kami dapat meraup pendapatan setidaknya Rp900 miliar, naik 26% dari raihan tahun lalu Rp713,85 miliar,” tuturnya.
 
Dia juga menambahkan jika target pendapatan perseroan bisa saja meningkat seiring dengan pertumbuhan harga rata-rata ruang kantor di area pusat bisnis Jakarta. Hal ini juga menjadi alasan mengapa perseroan menahan penjualan ruang kantor pada kuartal I/2013.
 
Seperti diketahui, pada kuartal pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan Rp22,66 miliar, turun 68,71% dari periode yang sama tahun lalu Rp72,28 miliar. Alhasil, laba bersih turun 47,51% menjadi Rp45,34 miliar, dari Rp86,38 miliar. (LN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Lahyanto Nadie
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper