BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak di kisaran 4.448—4.823. Demikian analisa Henan Putihrai Analytics yang drilis Kamis (13/6/2013).
Mengikuti pergerakan pasar saham di AS, Dolar AS juga mengalami pelemahan terhadap Yen, atau mengalami penurunan selama dua hari bertutur turut.
Melemahnya nilai tukar Dolar AS terhadap Yen ini dipicu oleh keputusan Bank Sentral Jepang untuk tidak menambah nilai dari program stimulus.
Indeks bursa saham acuan Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (12/6/2013), bahkan salah satu indeks pasar saham yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones Company Charles Dow, yakni Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami penurunan dalam tiga hari berturut-turut.
Pelemahan ini dipicu oleh melemahnya nilai tukar Dolar AS terhadap Yen. Selain itu, sentimen negatif pasar terhadap ketidakpastian berlanjutnya program pelonggaran kebijakan moneter dari Bank Sentral Amerika juga memicu pelemahan ini.
Sementara itu, indeks bursa saham acuan Eropa juga ditutup melemah karena serikat pekerja di Yunani yang menyerukan pemogokan kerja secara massal, dan juga kekhawatiran pasar terhadap adanya potensi pengurangan stimulus yang akan dilakukan oleh bank sentral.
Kondisi terkini di Yunani semakin tidak menentu setelah pemerintah menutup stasuin TV nasional yang mengakibatkan 2.500 orang kehilangan pekerjaan.
Kekhawatiran mengenai likuditas bank sentral membawa indeks saham Eropa jatuh untuk 3 hari berturut turut.
Saat ini pasar Eropa juga berfokus pada data produksi industrial Zona Eropa yang menunjukan pertumbuhan sebesar 0.4% pada April. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari industri Jerman dan Perancis, sedangkan wilayah utama lainnya di Zona Eropa mengalami perlambatan.
Indeks bursa Jepang juga mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan Kamis (13/6/2013) pagi ini, mengikuti penurunan yang terjadi di bursa Amerika dan penguatan pada mata uang Jepang kembali memukul eksportir di negara matahari terbit tersebut.