Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI: IHSG Anjlok 3,5%, Bottom akan Segera Tercapai?

BISNIS.COM, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin jeblok, menjauh dari puncaknya di level 5.214 pada 20 Mei lalu, setelah pihak asing secara jor-joran melakukan aksi jual, tetapi di satu sisi jika bottom IHSG tercapai, maka indeks

BISNIS.COM, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin jeblok, menjauh dari puncaknya di level 5.214 pada 20 Mei lalu, setelah pihak asing secara jor-joran melakukan aksi jual, tetapi di satu sisi jika bottom IHSG tercapai, maka indeks akan bangkit kembali.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (11/6) ditutup turun 167,42 poin atau anjlok 3,50% ke 4.609,95 dengan jumlah transaksi sebanyak 6,81 juta lot atau setara dengan Rp13,48 triliun. Pihak asing tercatat membukukan net sell atau aksi jual bersih sebesar Rp3,98 triliun.

Satrio Utomo, Kepala riset Universal Broker Indonesia mengatakan, posisi beli para pemodal  dilihat sejak Januari 2013 masih ada sekitar Rp5,5 triliun.  Namun jika dilihat dari bottom market  pada Juli 2012, masih terdapat sekitar Rp15 triliun.

“Rata-rata posisi net sell asing semenjak tanggal 23 Mei hingga hari ini, adalah sebesar Rp995 miliar.  Artinya jika asing terus jualan, berarti posisi net buy mereka bakalan habis sebelum pertengahan minggu depan,” ujarnya pada Selasa (11/6). 

Adapun sejak awal tahun ini pemodal asing sudah melakukan aksi beli sebesar Rp18 triliun, padahal, hingga hari ini aksi jual sudah mencapai Rp15 triliun. Namun menurutnya jika pihak pemodal asing jualan hingga posisi pertengahan 2012, berarti posisi net buy mereka sepertinya baru bisa habis di akhir bulan ini.

“Jika asing memang akan terus jor-joran melakukan net sell, maka menurut perhitungan, posisi jual mereka akan habis dalam minggu ini. Dan setelah bottom IHSG tercapai, akan ada harapan rebound karena asing akan mulai melakukan aksi beli,” ujar Satrio pada Selasa (11/6).

Dia menambahkan, mengenai jebloknya saham-saham big cap yang terjadi, memang sudah dapat ditebak, karena portofolio para pemodal asing hampir seluruhnya berada di saham-saham dengan kapitalisasi besar tersebut.

Purwoko Sartono, analis PT Panin Sekuritas mengatakan keluarnya dana asing serta ekspektasi akan meningkatnya defisit perdagangan juga turut membuat nilai tukar rupiah melemah. Tercatat rupiah kembali menembus level psikologis 10.000 dan kemarin terapresiasi kembali ke 9.828 per dollar AS.

“Kami melihat tekanan jual pada pasar masih akan berlanjut sepanjang asing terus melakukan aksi jual. Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran support-resistance 4.551-4.650,” ujarnya pada Selasa (11/6/2013).

Menurutnya aksi jual investor asing ini juga terjadi pada bursa regional. Investor tampaknya mulai khawatir akan kemungkinan The Fed akan segera mengurangi stimulus terkait dengan dinaikkannya outlook credit rating AS dari negatif menjadi stabil.

Betrand Raynaldi, Kepala riset PT. eTrading Securities mengatakan pergerakan sektor-sektor IHSG pada hari ini turun secara merata. Antara lain sektor agrikultur turun 1,19%, sektor industri anjlok 5,22%, sektor konstruksi and properti merosot 5.18%, sektor consumer goods turun 3.64%, sektor perbankan turun 2.59%), sektor infrastructure turun 3.69%), sektor tambang turun 3.85%), sektor misc-industries turun 2.83%), dan sektor perdagangan turun 3.38%).

Tercatat sebanyak 44 saham mengalami penguatan, 200 saham mengalami penurunan, 35 saham tidak mengalami perubahan dan 107 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menempati top gainers antara lain AALI naik 1,57%, LPKR naik 1,27%, BAEK 6,38%, ARII  melompat 10,09%, dan BNII naik 1,39%.

Sementara itu, saham-saham yang menempati top loosers antara lain TLKM anjlok 4,76%, BBRI merosot 4,27%, ASII turun 2,92%, UNVR turun 2,89%, dan SMGR melorot 6,13%.

Adapun Garuda Indonesia Tbk (GIAA) turun 5,55% ke Rp510. Garuda tawarkan obligasi sebesar Rp2 triliun untuk membeli pesawat. Kupon yang ditetapkan berkisar 8.25%-9.25% dengan jangka waktu 5 tahun.

Tri Banyan Alto Tbk (ALTO) turun 8,33% ke Rp660. Perusahaan akan melakukan PUT I tahun 2013 sebanyak-banyaknya 782 juta saham atau 46% dari jumlah saham yang beredar. Harga pelaksanaan sekitar Rp650 per saham sehingga target dana yang diraih sekitar Rp508.30 miliar.

Lebih lanjut, Timah Tbk (TINS) turun 2,54% ke Rp1.150 seiring dengan melemahnya nilai kontrak timah untuk hari kedua di London.

Christandi Rheza Mihardja mengatakan, perdagangan pada esok hari akan dipengaruhi oleh data Wholesale Inventories US yang diperkirakan akan mengalami stagnasi dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, The Fed diprediksi akan mengurangi jumlah stimulus.

“Pada perdagangan hari Rabu (12/6), secara teknikal indeks diperkirakan akan bergerak melemah di kisaran 4.530-4.655,” ujar Christandi pada Selasa (11/6/2013).

Dia menambahkan, sementara, keputusan BOJ Jepang untuk tidak mengubah kebijakan moneternya telah mendorong penurunan market global. Berita yang ditunggu dari Eropa adalah hasil dari pertemuan 2 hari antara Jerman dengan ECB untuk membicarakan kelanjutan dari rencana pembelian obligasi atau OMT.

“Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk perdagangan pada esok hari: AALI, LPKR, BBKP, ARNA,” tuturnya pada Selasa (11/6).

Lebih lanjut, tercatat hampir seluruh indeks bursa saham di kawasan Asia mengalami penurunan. Nikkei turun 1,45%, Hang Seng turun 1,20%, Korea turun 0,62%. Sementara di kawasan Asean, Singapura merosot 0,94%, Malaysia turun 0,46%, Filipina anjlok 4,64% dan Thailand merosot 4,90%. 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper