BISNIS.COM, JAKARTA- Penggabungan usaha antara PT Bakrie Telecom dan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia diklaim mampu mendorong efisiensi belanja operasional sebanyak 35% sepanjang 2012.
“Efisiensi tercipta karena kedua entitas melakukan sinergi sumber daya manusia, penggabungan pengunaan menara telekomunikasi, dan billing system,” kataPresiden Direktur PT Bakrie Telecom Jastiro Abis seusai seusai rapat umum pemegang saham (RUPS), Selasa(11/6/2013).
Bakrie Telecom mengakuisisi 35% saham STI melalui skema penukaran saham atau share swap. Emiten berkode BTEL itu mendapat opsi menguasai 100% saham STI dalam 3 tahun mendatang.
Dengan akuisisi ini, secara teknis Bakrie akan mendapat tambahan kanal Sampoerna Telekomunikasi sebesar 7,5 MHz di frekuensi 450 MHz. Dengan demikian, perusahaan akan mendapat tambahan kapasitas untuk memacu bisnis layanan datanya.
Bakrie Telecomadalah perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA di Indonesia. Bakrie Telecom memiliki produk layanan dengan nama produk Esia, Wifone, Wimode, dan Bconnect.
PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia mengumumkan penandatanganan penjualan bersyarat atas perjanjian jual beli yang telah berlangsung Selasa 13 Maret 2012.
Perjanjian tersebut melibatkan Bakrie Telecom serta Sampoerna Strategic dan Polaris, yang bertindak sebagai pemegang saham Sampoerna Telekomunikasi Indonesia.
Dari perjanjian tersebut, Bakrie Telecom memperoleh 35 persen saham Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, dan dalam tiga tahun ke depan akan menjadi pemegang saham mayoritas. Sebagai imbalannya, Sampoerna Strategic akan menjadi pemegang saham Bakrie Telecom.