BISNIS.COM, JAKARTA—Moody’s Investors Service telah menurunkan rating obligasi senior PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dari B2 menjadi B3.
Seperti dikutip dari keterangan resmi Moody’s, Jumat (7/6/2013), Moody’s juga sedang mengkaji penurunan rating BUMI yang lebih jauh. Obligasi senior diterbitkan oleh Bumi Capital Pte Ltd dan Bumi Investment Pte Ltd, keduanya dimiliki oleh Bumi Resources.
Simon Wong, Moody’s Vice President and Senior Analyst and the Lead Analyst untuk Bumi Resources mengatakan penurunan rating ini mencerminkan concern Moody’s terhadap kemampuan BUMI untuk membiayai kembali utang-utangnya yang akan jatuh tempo.
“Concern ini seiring adanya keterlambatan dalam proses pemisahan BUMI dari Bumi Plc, serta adanya penghentian kerja sementara di tambang Arutmin sejak akhir April lalu,” tulis Simon, Jumat (7/6/2013).
Seperti diketahui, pada Februari 2013, Bumi Plc telah menandatangani perjanjian untuk mendivestasikan seluruh 29,2% saham miliknya di Bumi Resources kepada Grup Bakrie. Namun transaksi tersebut--yang telah diajukan Grup Bakrie sejak Oktober 2012--masih pending karena menunggu persetujuan para pemegang saham Bumi Plc.
“Ketidakpastian struktur pemegang saham Bumi Resources akan membuat refinancing utang BUMI yang jatuh tempo pada kuartal III/2013 jadi tertunda,” tulis Simon.
Simon menuturkan kajian Moody’s yang lebih jauh terhadap BUMI akan fokus pada tiga hal. Pertama, melihat kemampuan BUMI melakukan refinancing pinjaman sekitar US$150 juta yang akan jatuh tempo pada Agustus 2013.
Kedua, kemampuan BUMI mengurangi jumlah utangnya melalui penjualan aset. Ketiga, kemampuan BUMI untuk memulai lagi operasi di tambang Senakin dan Satui secepat mungkin dan menghindari kemungkinan adanya dampak material terhadap target produksi batu bara tahun ini serta terhadap cash flow perusahaan.
“Moody’s akan kembali menurunkan rating perseroan, jika perseroan tidak mampu melakukan refinancing yang jatuh tempo Agustus itu, pada akhir Juni ini,” tulis Simon.
Per akhir 2012, Bumi Resources diketahui memiliki utang konsolidasi sebesar US$4,28 miliar. Perseroan perlu melakukan refinance sebesar US$634 juta dari total utang tersebut, yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan.
Selain itu, pinjaman anak usaha yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) sebesar US$406 juta (di mana BUMI memiliki 87,09% saham di sana), akan jatuh tempo pada September mendatang. Adapun per akhir 2012, Bumi Resources tercatat memiliki cash on hand sebesar US$45,1 juta dan US$100 juta restricted cash di bank.