Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yanaprima Hastapersada Pangkas Capex Jadi Rp40 Miliar

BISNIS.COM, JAKARTA—Produsen karung plastik dan kantong semen PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) memutuskan untuk memangkas anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) dari rencana Rp70 miliar menjadi Rp40 miliar tahun ini.

BISNIS.COM, JAKARTA—Produsen karung plastik dan kantong semen PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) memutuskan untuk memangkas anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) dari rencana Rp70 miliar menjadi Rp40 miliar tahun ini.

Direktur Keuangan Yanaprima Hastapersada Rinawati menuturkan hal itu disebabkan terjadinya penurunan pengadaan pangan dan pupuk di kuartal I 2013 sehingga dikhawatirkan akan berimbas di sepanjang tahun ini.

“Situasi pasar kurang mendukung tahun ini sehingga sejumlah rencana investasi terpaksa kami tunda. Kami akan mendahulukan prioritas utama terlebih dahulu,” ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (7/6/2013).

Mayoritas belanja modal Rp40 miliar yang disiapkan perseroan itu akan dialokasikan untuk penambahan mesin-mesin baru guna menggenjot produksi tahun ini.

Sebelumnya, perusahaan yang berbasis di Sidoarjo dan Surabaya, Jawa Timur, ini merencanakan akan mengalokasikan belanja modal hingga Rp70 miliar di 2013 yang sebagian besar dananya akan digunakan untuk mengakuisisi lahan.

Namun, dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) seluruh pemegang saham telah sepakat untuk memangkas belanja modal senilai Rp30 miliar menjadi hanya Rp40 miliar karena tantangan tahun ini dinilai masih tajam, seperti pasar yang lesu, tekanan pada harga pokok penjualan (HPP), dan penaikan harga upah.

“Dana Rp30 miliar itu rencananya akan digunakan untuk membeli lahan, tetapi pemegang saham belum setuju,” ungkapnya.

Dia menambahkan Yanaprima sedang bernegosiasi dengan Indonesia Eximbank untuk mendapatkan pinjaman sekitar Rp100 miliar pertengahan tahun ini. Saat ini, pihaknya sedang fokus membicarakan suku bunga yang dinilai perseroan masih terlalu tinggi.

“Pinjaman itu diiharapkan mampu menutupi kebutuhan investasi perseroan tahun ini dan tahun depan,” tuturnya.

Meski pasar sedang lesu, perseroan optimistis mampu meraup pertumbuhan pendapatan sebesar 21% menjadi Rp500 miliar sepanjang tahun ini. Sementara itu, laba bersih diproyeksikan tumbuh tipis 6% menjadi Rp17,5 miliar dari realisasi tahun lalu.

Rinawati mengemukakan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih itu ditopang oleh ekspansi lahan dan bangunan di pabrik Sidoarjo yang telah tuntas.

Aksi korporasi tersebut menjadikan kapasitas produksi perseroan meningkat 20% dari 20.000 ton di tahun lalu menjadi 24.000 di tahun ini.

“Ekspansi di lini produk kantong semen 1 ply telah tuntas. Saat ini, kapasitasnya mencapai 100 juta lembar kantong per tahun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Lahyanto Nadie
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper