BISNIS.COM, JAKARTA— Kresna Research memproyeksikan IHSG akan melanjutkan perdagangan dalam kisaran 5,020-5,120.
Kendati jika melihat pasar domestik kita, IHSG turun 1,2% (menetap di 5.069) kemarin [akhir pekan lalu], terseret oleh sell-off di TLKM, UNVR, dan PGAS, dan mencatat net sell asing Rp621,7 miliar.
Hari ini, BPS akan merilis data inflasi Mei, kita mengharapkan inflasi tetap jinak pada level 0,08% MoM (5,59% YoY). Namun, kami melihat ada kekhawatiran terhadap kelanjutan keputusan pemerintah tentang harga BBM bersubsidi, yang akan diumumkan pada 17 Juni 2013.
“Kami memproyeksikan IHSG akan melanjutkan perdagangan dalam level 5,020-5,120,” tulis Kresna Research.
Pasar global mengalami kemunduran. Bahkan pada perdagangan Jumat pekan lalu. Pasar Asia, turun sebesar 0,5%, sedangkan Uni Eropa dan pasar AS turun sebesar 0,9% dan 1,4%, dan masing-masing tetap bertengger di 134,8, 300,9, dan 15.116, masing-masing.
Selera Peserta untuk aset berisiko tampaknya diganggu oleh kekhawatiran bahwa ‘sikap’ The Fed akan meruncing ke program pembelian obligasi, di tengah peningkatan data ekonomi AS. Di mana kegiatan usaha dan kepercayaan konsumen naik menjadi 58,7 dan 84,5 pada 13 Mei dibandingkan dengan 13 April yang masing-masing 49,0 dan 83,7.
Hal ini dipercaya bahwa faktor lain yang menyebabkan aksi profit taking adalah rebalancing indeks MSCI diikuti oleh arus keluar bersih sekitar US$ 300 juta dari indeks (lebih dari setengah diperkirakan berasal dari pasar di negara berkembang)
Di Eropa, tingkat pengangguran naik menjadi 12,2% pada Apr13, dari 12,1% pada bulan sebelumnya. Sementara itu pada 1 Juni, dilaporkan bahwa China manufaktur secara tak terduga diperluas menjadi 50,8, lebih baik dari ekspektasi dan angka sebelumnya masing-masing 50,0 dan 50,6.