BISNIS.COM, NEW YORK--Bisnis mata uang digital dan perusahaan kapitalis yang mendukung mereka tidak bisa lagi menjalankan usahanya secara bebas.
Kamis lalu, otoritas di Spanyol, Costa Rica, dan New York menangkap lima orang di perusahaan mata uang digital Liberty Reserve, termasuk pendirinya Arthur Budovsky, serta menutup rekening bank terkait dan domain Internet.
Tindakan itu merupakan peringatan lanjutan bagi mereka yang terlibat dalam mata uang digital, termasuk yang sudah terkenal Bitcoin, bahwa mereka harus mematuhi aturan anti pencucian uang atau menanggung risiko penutupan.
Mereka sudah mendapatkan peringatan, pertama melalui laporan April 2012 dari Biro Investigasi Federal (FBI) AS yang menjelaskan bagaimana Bitcoin digunakan oleh kriminal untuk mentransfer uang secara rahasia ke seluruh dunia. Kemudian, pada Maret oleh Departemen Keuangan AS.
Melalui lembaga anti pencucian uang, Financial Crimes and Enforcement Network (FinCEN) menyatakan perusahaan mata uang digital harus compy dengan peraturan anti pencucian uang seperti halnya institusi keuangan lain, termasuk monitoring konsumen dan melaporkan aktivitas mencurigakan ke pemerintah.
Sejalan dengan pengetatan aturan oleh pemerintah, bisnis seputar mata uang digital mencoba mematuhi permintaan monitoring yang baru tanpa membiarkan antusiasme publik terhadap konsep berbasis teknologi.
"Saya pikir keseluruhan ekosistem matang sangat cepat dan kita memiliki perusahaan muda yang baru saja mulai untuk mengerti bagaimana mengatasi isu-isu regulasi," kata David A. Johnston, co-founder dan direktur eksekutif BitAngels, yang baru saja mengumumkan pendanaan US$6,7 juta untuk perusahaan start-up yang terkait dengan Bitcoin.
Mata uang digital adalah uang elektronik yang dapat dikirim/diterima antar individu tanpa menggunakan sistem perbankan atau transfer uang tradisional. (Reuters)