BISNIS.COM, JAKARTA – Emas jatuh, menghapus untung setelah harganya mencapai US$1,400 per ounce, menandai kemungkinan Federal Reserve akan memperketat stimulus moneter, yang mengekang permintaan terhadap logam mulia itu sebagai alat penyimpan kekayaan.
Sementara itu, palladium meningkat ke level tertinggi dalam 7 pekan terakhir.
Kepercayaan di antara konsumen AS meningkat ke level tertinggi dalam 5 tahun terakhir pada Mei, demikian Newedge Group, lembaga riset swasta yang berbasis di New York seperti dikutip Bloomberg, Rabu (29/5/2013).
Dalam 12 bulan mulai Maret, harga rumah meningkat hampir mencapai puncak dalam 7 tahun terakhir. Sementara itu kelompok produk yang ditopang oleh emas dalam lima bulan berturut – turut mengalami penurunan.
“Data produk AS kembali menunjukkan hal berat pada emas,” kata Thomas Capalbo, pedagang pada Newedge Group di New York. “Juga, penarikan dari ETF menunjukkan bahwa momentum pembeli masih bearish.”
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0,6% ke level US$1.379,70 per ounce pada pukul 1:41 p.m. di Comex di New York. Sebelumnya, harga emas berjangka naik sekitar 1% ke level US$1.401,90.
Pada bulan ini, volatilitas emas secara historis selama 60 hari menunjukkan peningkatan sejak 2011. (mfm)