BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan jasa konstruksi yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Acset Indonusa menargetkan laba bersih Rp90 miliar pada tahun ini, naik 69% dari capaian tahun lalu Rp53 miliar.
“Dengan adanya penawaran saham perdana [initial public offering/IPO] ini, kami menargetkan tahun ini pendapatan perseroan mampu menembus Rp1 triliun, sedangkan laba bersih sebesar Rp90 miliar,” ujar Agustinus Hambadi, Direktur Keuangan Acset Indonusa, Selasa (21/5/2013).
Dalam meraih target laba bersih tersebut, perseroan berencana melakukan investasi diantaranya melakukan pembelian alat-alat konstruksi maupun fondasi. Alhasil, liabilitas perseroan pada tahun lalu melonjak 176,8% menjadi Rp537 miliar.
Kendati demikian, perseroan mengaku jika keputusan pinjaman tersebut dilakukan pada waktu yang tepat mengingat tahun ini permintaan konstruksi semakin melonjak.
Selain investasi di alat-alat konstruksi, perseroan juga akan melebarkan usahanya ke industri penunjang bisnis utama. Melalui anak usahanya, perseroan akan menggenjot usaha penyewaan alat dan mesin konstruksi, penyediaan material konstruksi dan lainnya.
Demi meningkatkan pangsa pasar, perseroan juga membuka kerjasama-kerjasama strategis dengan perusahaan multinasional. Rencananya, perseroan melebarkan usahanya hingga negara tetangga Myanmar.
Seiring dengan rencana tersebut, perseroan juga menganggarkan belanja modal Rp60 miliar pada tahun ini, untuk pembelian alat-alat konstruksi serta modal kerja. Adapun, belanja modal tersebut akan disumbang dari hasil dana IPO.
Acset Indonusa akan melepas 30% saham perdananya atau setara dengan 150 juta unit saham. Dengan nilai harga kisaran Rp2.200—Rp2.750, perseroan berpotensi mendapatkan dana segar Rp330 miliar—Rp412,5 miliar.