BISNIS.COM, JAKARTA--Penerbitan surat utang global berjangka menengah atau global medium term notes (GMTN) senilai US$3,25 miliar yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) dinilai positif, baik dari segi pasar maupun besaran kupon.
“Kupon seri pertama termasuk rendah di bawah 5% sehingga optimistis diminati pasar. Begitu pula, seri kedua sebesar 5,62% karena itu bertenor lebih lama 30 tahun,” tutur Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe kepada Bisnis, Rabu (15/5/2013).
Menurutnya, penerbitan surat utang global perusahaan pelat merah itu pasti akan didukung pemerintah sehingga risiko gagal bayar akan bisa diminimalisasi.
“Pertamina ini sama halnya dengan PLN. Peran keduanya sangat strategis. Bila gagal bayar, maka tidak mungkin seluruh pom bensin di seluruh Tanah Air akan disita. Bila itu terjadi, maka sama halnya Indonesia dijajah,” tegasnya.
Pertamina menawarkan global bond yang terdiri atas dua seri, yakni seri pertama senilai US$1,625 miliar dengan kupon 4,30% dengan masa tenor 10 tahun. Sementara itu, seri kedua senilai US$1,625 miliar dengan kupon 5,625% dengan masa tenor 30 tahun. (mfm)