Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG SEPEKAN: Investor Asing Jual Bersih Rp452,27 miliar

BISNIS.COM,JAKARTA—Pasca indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus rekor pada akhir pekan lalu, pergerakan indeks sepekan fluktuatif imbas dari aksi jual bersih (nett sell) investor asing sepekan mencapai Rp452,27 miliar.

BISNIS.COM,JAKARTA—Pasca indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus rekor pada akhir pekan lalu, pergerakan indeks sepekan fluktuatif imbas dari aksi jual bersih (nett sell) investor asing sepekan mencapai Rp452,27 miliar.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG bergerak melemah 19,95 poin atau 0,39% sepanjang pekan ini ke level 4.978,51. Padahal pekan sebelumnya, IHSG bergerak menguat 61,25 poin atau 1,24%

Sepanjang pekan ini, total frekuensi perdagangan tercatat 730.781 kali atau setara 26,55 miliar unit saham. Adapun total nilai perdagangan tercatat Rp31,12 triliun, naik 8,13% dibandingkan dengan pekan sebelumnya Rp28,78 triliun.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian pekan ini sebesar Rp6,22 triliun, naik 8,17% dibandingkan dengan rata-rata nilai transaksi pekan sebelumnya Rp5,75 triliun. Adapun, pergerakan IHSG lebih banyak dipengaruhi sentimen negatif berita global.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan saat ini IHSG sudah cukup mahal (overbought). Oleh karena itu, sentimen negatif dari bursa saham global menjadi pendorong pelaku pasar untuk menjual saham maupun menahan investasinya.

“Sedikit saja sentimen negatif terhadap IHSG, pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual, walaupun sentimen positif terhadap IHSG cukup banyak,” ujarnya, Jumat (26/4).

Seperti diketahui, pada awal pekan ini IHSG terkoreksi 0,03% menyusul bencana gempa yang terjadi di China. Pada perdagangan saham Senin (22/4), indeks IHSG dan bursa saham China terkoreksi, sementara bursa saham Eropa dan AS tercatat naik.

Sementara itu, data manufaktur China yang dibawah ekspektasi juga mendorong IHSG terkoreksi meski pada saat bersamaan rilis laporan keuangan kuartal I/2013 perusahaan AS dan Eropa di estimasi positif.

Pada perdagangan indeks Rabu (24/4), IHSG sempat mencatatkan penguatan 0,73% ke level 5.011 seiring meningkatnya harga komoditas, setelah selama dua pekan terakhir harga komoditas terus tertekan.

Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas mengatakan membaiknya harga komoditas akan berdampak positif terhadap saham-saham energi dan bahan baku. Selain itu, dia menilai hal tersebut berpeluang meningkatkan saham-saham lapis dua dan tiga.

Sayang, IHSG kembali terkoreksi berturut-turut hingga akhir pekan ini ke level 4.978,51. Efek psikologis dari pelaku pasar pasca IHSG kembali ke angka 5.000 untuk melakukan aksi jual ditengarai sebagai penyebabnya, meskipun pada saat yang sama bursa saham Eropa dan Amerika menguat.

Dia juga menilai terkoreksinya IHSG disebabkan merosotnya saham Astra yang memicu aksi jual terhadap saham-saham bluechip lainnya. Adapun, data durable goods AS dan manufaktur China menjadi tambahan sentimen negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper