BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan konstruksi milik pemerintah PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil memperoleh kontrak senilai Rp1,9 triliun hingga Maret 2013 atau 11,31% dari target yang telah ditetapkan perseroan Rp16,8 triliun sepanjang tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Amrozi Hamidi menuturkan proyek yang sedang dikerjakan perseroan saat ini, antara lain pembangunan pabrik PT Pupuk Sriwidjaja, lapangan peti kemas, Hotel Loor Lin Solo, Gedung Mandiri Solo, Padma Resort Bali, dan sejumlah proyek lainnya.
“Adhi Karya sebagai BUMN [badan usaha milik negara] dan pemain utama bisnis jasa konstruksi di Indonesia terus memantapkan eksistensinya,” ujarnya, Jumat (19/4/2013).
Saat ini, perusahaan pelat merah tersebut memiliki lima lini bisnis, yakni jasa konstruksi (construction service), engineering, procurement, and construction (EPC), investasi infrastruktur, properti, dan real estate.
Tahun lalu Adhi Karya merealisasikan laba bersih sebesar Rp212 miliar, tumbuh 16,5% melebihi target laba bersih yang ditetapkan sebesar Rp182 miliar sejak awal 2012.
Untuk merealisasikan itu, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,8% dari Rp6,7 triliun pada 2012 menjadi Rp7,6 triliun pada tahun ini.
Selain itu, perseroan juga menargetkan kontrak baru senilai Rp16,8 triliun pada tahun ini, tumbuh dari realisasi kontrak tahun lalu sebesar Rp10,5 triliun.
Adapun sejumlah kontrak carry over dari tahun-tahun sebelumnya, antara lain RFCC Cilacap senilai Rp1,25 triliun, PLTU di Kalimantan Timur senilai Rp550 miliar, Apro Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta senilai Rp477 miliar.
Selain itu beberapa pembangunan gedung, seperti gedung Telkom, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Menara 18 senilai Rp543 miliar, beberapa pembangunan jalan tol di Semarang dan Gempol senilai Rp505 miliar, serta Dermaga Teluk Lamong dan Jetty Aneka Tambang di Pomalaa senilai Rp309 miliar. (ra)