BISNIS.COM, TOKYO--Nilai tukar yen melemah terhadap mayoritas negara mitra utama karena spekulasi Jepang akan melarikan diri dari kecaman pada pertemuan G20 pekan ini atas kebijakan moneter Jepang yang telah melemahkan mata uangnya.
Yen telah memerpanjang pembalikan dari reli terbesar dalam 2 hari terhadap dollar AS dalam hampir 3 tahun setelah indeks pasar saham AS mengalami volatilitas penurunan paling dalam pada tahun ini, melemahnya permintaan untuk perlindungan aset.
Berdasarkan data Bloomberg, yen turun 0,5% terhadap dollar AS ke level 98,06 per dollar AS pada pukul 8.56 pagi waktu London, melanjutkan penurunan sebesar 0,8% pada hari sebelumnya.
Mata uang Negeri Sakura itu juga ditransaksikan turun terhadap euro yakni 0,4% ke level 129,01 per euro. Nilai tukar euro sendiri tak banyak berubah terhadap dollar AS yakni pada level US$1,3159.
"Kami datang kembali pada lingkungan berisiko," kata Akira Moroga, Manager Produk Valuta Asing Aozora Bank Ltd di Tokyo seperti dikutip Bloomberg.
"Pelemahan yen mungkin tidak akan mengambil panggung tengah pada pertemuan G20 kali ini dan sekali pasar stabil, kita cenderung melihat pelemahan yen berlanjut," ujarnya.
Menteri Keuangan G20 dan para gubernur bank sentral akan bertemu selam 2 hari mulai besok di Washington, sebelum pembicaraan akhir pekan IMF dan Bank Dunia.
Pada pertemuan terakhir pada Februari, mereka mengindikasikan bahwa Jepang bisa merangsang stagnasi ekonomi selam pembuat kebijakan menahan diri dari menganjurkan secara terbuka penurunan yen.