BISNIS.COM, SINGAPURA--Nilai tukar yen melemah terhadap mayoritas mata uang acuan sebelum anggota dewan Bank of Japan Ryuzo Miyao berpidato pada pekan ini di tengah spekulasi bank sentral akan melanjutkan stimulus moneter meski setelah peringatan AS untuk menahan diri dari devaluasi kompetitif.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (16/4/2013), yen turun 0,2% ke level 126,39 per euro hingga pukul 8.44 pagi waktu Tokyo. Sementara itu terhadap dollar AS, yen turun 0,1% ke level 96,84 per dollar AS.
Dollar AS sendiri ditransaksikan turun 0,1% terhadap euro ke level US$1,3053 per euro.
Mata uang Negeri Paman Sam itu ditransaksikan melemah terhadap mayoritas 16 mata uang negara mitra sebelum data AS yang kemungkinan menunjukkan inflasi dan pertumbuhan produksi manufaktur melambat.
Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi kemarin menyatakan tidak ada perang mata uang setelah Departemen Keuangan AS menyatakan Jepang harus menghindari pelemahan mata uang untuk mendorong ekspor.
"Penjualan yen yang mendalam terutama di kalangan investor luar negeri," kata Yuki Sakasai, analis nilai tukar asing Barclays Plc di New York seperti dikutip Bloomberg.(Bloomberg/faa)