Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Selasa (16/4) Diperkirakan Bergerak Stagnan

BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (16/4/2013) diperkirakan akan bergerak stagnan seiring dengan sentimen dari dirilisnya data-data ekonomi AS.

BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (16/4/2013) diperkirakan akan bergerak stagnan seiring dengan sentimen dari dirilisnya data-data ekonomi AS.

 
Analis Sinarmas Sekuritas Tessa Mulia memperkirakan secara teknikal indeks akan bergerak sideways di level 4.864—4.916. Adapun, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l BBRI, MEDC, HMSP dan KLBF.
 
“Perdagangan pada hari Selasa akan dipengaruhi oleh data housing market dan manufacturing survey dari AS,” ujarnya dalam rilisnya, Senin (15/4/2013).
 
Sementara itu, Senior analis HD Capital Yuganur Wijanarko menilai kemunduran IHSG merupakan ancang-ancang untuk maju lebih jauh.
 
Menurutnya, turunnya harga komoditas dan bursa regional memicu aksi ambil untung dari pelaku pasar, sehingga mendorong IHSG ke lower end support4.900-4.880.
 
“Ini hanya kemunduran sementara untuk melangkah lebih jauh di kemudian hari sehingga masih optimis dapat break all time high 4.985,” katanya.
 
Dia memperkirakan IHSG akan bergerak di level support 4900-4.880-4.830-4.770 dan level resistance 4.985-5.050. Sementara itu, dia juga merekomendasikan saham-saham pilihan a.l seperti ASRI, BTPN, ADRO, dan BEST.
 
Di tempat berbeda, Edwin Sebayang menyebutkan hasil GDP China kuartal I/2013 yang tumbuh dibawah ekspektasi pelaku pasar yakni 7,7% dari 8% menjadi penyebab kejatuhan bursa Asia.
 
“Buruknya GDP China juga berimbas terhadap jatuhnya harga komoditas seperti minyak dan emas,” ujarnya.
 
Hal ini juga menyebabkan bursa Eropa bakal dihadang tekanan jual cukup besar. Selain itu, Dow Futures diperkirakan dibuka turun merujuk indikasi saat ini yg turun -53 poin seiring dengan data yang mengecewakan dari Retail Sales AS dan Consumer Confidence AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper