BISNIS.COM, NEW YORK--Nilai tukar yen ditransaksikan anjlok paling dalam selama 17 bulan terhadap dollar AS setelah Bank of Japan melampaui perkiraan dan mengumumkan langkah stimulus ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang cenderung mendevaluasi mata uang.
Berdasarkan data Bloomberg, Jum'at (5/4/2013), yen jatuh 3,4% terhadap dollar AS menjadi 96,33 per dollar pada pukul 5 sore di New York dan sempat menyentuh 96,41 per dollar dalam penurunan sehari terbesar sejak 31 Oktober 2011 ketika Jepang mengintervensi pasar mata uang untuk melemahkan nilai tukar yen. Yen juga tercatat melemah 2,9% terhadap mata uang 16 negara peers.
Terhadap euro, yen ditransaksikan merosot 4,3% ke level 124,62 per euro dan sempat menyentuh 124,64 per euro atau level terendah sejak 15 Maret.
Di pihak lain, euro menguat 0,7% ke level US$1,2936 setelah tergelincir 0,8% pada perdagangan sebelumnya ke level US$1,2746, level terendah sejak 21 November.
Mata uang yen juga ditransaksikan jatuh ke level terendah terhadap dollar Australia sejak Agustus 2008 yang tenggelam sebanyak 3,3% menjadi 100,59 yen.
Di pihak lain, dollar Australia juga melemah terhadap dollar AS sebesar 0,2% menjadi US$1,0437.
"Harapan yang tinggi dan Kuroda berhasil bertemu dan mengalahkan mereka dalam setiap dimensi pendek," kata Richard Franulovich, Senior Analis Mata Uang Westpac Banking Corp di New York seperti dikutip Bloomberg.