Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MARKET: Bursa global membaik, IHSG siap menguat lagi

BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas seiring sentimen positif dari sentimen global.
 
Kepala Riset Buana Capital Alfred Nainggolan mengatakan IHSG akan bergerak di level 4.786-4.844 seiring membaiknya bursa saham dari Eropa dan AS.
 
“Dalam jangka pendek, IHSG masih akan melanjutkan penguatan kembali ditopang sentimen positif dari bursa Eropa dan Amerika,” ujarnya, Rabu (20/3).
 
Dari AS, menguatnya data perumahan dan data pengangguran AS akan menjadi katalis utama dalam mendorong bursa saham AS. Dia memperkirakan data-data tersebut kedepannya masih akan menunjukkan penguatan.
 
Meski tengah dalam kondisi ketidakpastian imbas dari pemberian dana talangan dengan syarat kepada Siprus, menurut Alfred, gejolak ini hanya akan bersifat sementara saja.
 
Dia menilai kabar mengenai persyaratan dana talangan yakni pemberian pajak terhadap deposito bank tidak akan diberlakukan di negara-negara besar Eropa lainnya seperti Italia maupun Spanyol.
 
“Sebenarnya adanya sentimen tersebut, merupakan waktu yang tepat bagi investor untuk melakukan aksi beli, apalagi pada April mendatang laporan keuangan akan banyak dirilis,” tuturmya.
 
Sementara itu dalam jangka panjang, IHSG akan dipengaruhi faktor dalam negeri seperti inflasi, neraca berjalan dan nilai tukar rupiah.
 
Menurutnya, hal ini akan diperhatikan oleh investor saat mulai mengkoleksi saham dalam portofolionya seiring dengan dilaporkannya laporan keuangan kuartal I/2013 dari emiten.
 
Senada dengan diatas, analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono memproyeksikan IHSG masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.
 
“Kami perkirakan IHSG akan bergerak di level 4.810-4.851, seiring pembukaan bursa di Eropa yang terlihat positif menyusul keyakinan kisruh di Cyrpus kemungkinan tidak akan berpengaruh banyak terhadap Eropa,” ujarnya.
 
Sebelumnya, pergerakan indeks terus dibayangi oleh masalah pajak deposito di Cyprus yang merupakan bagian dari bailout.
 
Persyaratan kenaikan pajak deposito yang direncanakan di Cyprus sempat dikhawatirkan akan berlaku di negara Eropa lain yang juga bermasalah dan memiki skala ekonomi jauh lebih besar di Cyrprus, seperti Italia dan Spanyol.
 
Akan tetapi kekhawatiran itu mulai berkurang menyusul komitmen dari Bank Sentral Eropa untuk menyediakan likuiditas yang diperlukan terkait dana bantuan Cyprus terlepas dari hasil penolakan pajak deposito di Cyprus. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper