Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELUANG PASAR: Cat Ramah Lingkungan Masih Terbuka Luas

BISNIS.COM, JAKARTA -- Pasar cat ramah lingkungan di Indonesia dinilai sangat besar, mengingat masih sedikitnya pemain yang  menggeluti segmen tersebut. Direktur PT Bio Industries, produsen cat ramah lingkungan, Arifin Wicaksono mengatakan saat

BISNIS.COM, JAKARTA -- Pasar cat ramah lingkungan di Indonesia dinilai sangat besar, mengingat masih sedikitnya pemain yang  menggeluti segmen tersebut.

Direktur PT Bio Industries, produsen cat ramah lingkungan, Arifin Wicaksono mengatakan saat ini tuntutan dari pasar  untuk ketersediaan produk tersebut cukup tinggi.

Namun, lanjutnya, kematangan pasar cat waterbased belum terbentuk karena ketersedian kualitas barang belum terjamin.
 
"Peluang sangat besar tapi pasar belum menyediakan pilihah secara tepat yang dapat memberikan solusi bagi masyarakat," katanya dalam jumpa wartawan, Jumat (8/3/2013).

Dia menjelaskan meski banyak produk serupa yang beredar di pasaran namun kualitas yang ada belum terjamin. Hal ini sangat merugikan branding dari cat ramah lingkungan karena dinilai tidak mempunyai daya tahan yang kuat.

Padahal lanjutnya, dari segi kualitas, selain berbahan dasar aman, yakni air, cat ramah lingkungan ini lebih dapat menyerap dan melindungi lebih lama.

"Misalnya saja seperti besi, kalau pakai oilbased itu pas memuai, catnya akan pecah, kalau yang waterbased ikut memuai juga jd tidak pecah," jelasnya.

Karena berbasis air, lanjutnya, maka harga cat ramah lingkungan ini lebih kompetitif.

"1 kg dari cat minyak daya covernya 5-6 m, sedangkat cat air bisa 8-10 m dengan harga yang sama-sama berkisar di Rp60.000," jelasnya.

Dia juga menambahkan harga cat waterbased akan lebih stabil mengingat tidak terpengaruh pergerakan harga minyak seperti cat oilbased.

Sayangnya, lanjutnya, justru pasar luar negeri yang lebih dulu terbentuk, karena regulasi di beberapa negara sudah mengatur keamanan cat khususnya untuk mainan anak.

"Kami sudah masuk ke Eropa, Amerika, Jepang, Australia hingga Singapura, dan kami juga ingin produk kami bisa menjadi kebanggan dalam negeri," ujarnya.

Oleh karena itu, perusahaan akan masuk ke pasar cat lokal pada tahun ini dengan target meraih pangsa pasar 10%.

"Sasaran pemasaran kami adalah industri kayu mengingat Indonesia merupakan salah satu pengekspor pengrajin kayu," kata Arif.

Selain itu, sektor properti yakni interior design, wall decoration dan sebagainya menyerap konsumsi cat nasional hingga 60%, sehingga ke depannya perusahaan juga akan menyasar segmen tersebut.

Kendati demikian, Arif menyadari pemasaran produk cat, khususnya buatan dalam negeri tidak semudah memasarkan cat dengan merk asing yang sudah ada di pasaran.

"Mindset masyarakat mengenai cat sudah terbentuk, merknya yang itu-itu saja, kebanyakan merk luar negeri," jelasnya.

Untuk itu, lanjutnya, dia akan meluaskan jaringan distribusi produknya dengan menjalin mitra dengan distributor lokal di 10 kota besar a.l Jakarta, Bandung, Balikpapan, Makassar, Surbaya, dan Medan.

"Dengan demikian kami harapkan pendapatan dan produksi kami dapat naik 30% hingga 40% pada tahun ini," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Sumber : Dimas Novita Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper