JAKARTA--PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengalami kelebihan permintaan alias oversubsribed sebanyak 1,57 kali atau Rp1,1 triliun dalam penerbitan sukuk subordinasi tahap II senilai Rp700 miliar.
Seorang eksekutif yang mengetahui langsung transaksi itu mengungkapkan meski oversubscribed, perseroan tidak melakukan up size atau penambahan nilai penerbitan karena menyesuaikan sisa emisi sebesar Rp700 miliar.
"Kupon finalnya ditetapkan 9,6% dari kupon indikatif 9,375%-9,875%," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (3/3/2013).
Penawaran surat utang bertenor 10 tahun dengan opsi call 5 tahun tersebut, sambungnya, semuanya diserap oleh investor lokal.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada Mei 2012 PT Pemeringkat Efek Indonesia menegaskan peringkat idA+ untuk perseroan dengan prospek stabil.
Sementara itu, untuk rencana emisi sukuk subordinasi berkelanjutan dengan total Rp1,5 triliun ini, Pefindo menetapkan peringkat idA.
Pada tahap I, bank syariah pertama di Indonesia itu telah menerbitkan sukuk subordinasi sebesar Rp800 miliar dengan kupon 10,125% yang dilakukan pada Juni 2012.
Dalam emisi ini, perseroan dibantu PT Bahana Securities sebagai lead underwriter dan PT Danareksa Sekuritas serta Indo Premier Securities sebagai underwriter. Adapun entitas yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk. (msb)